Student

Berbagi Ceria dengan Anak-Anak Terbuang

Kita tentu ingat salah satu ayat terpopuler UUD 1945, yakni pasal 34 ayat (1) yang berbunyi “Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.” Tapi tahukah kita bahwa banyak orang di negeri ini yang sengaja menelantarkan anaknya sendiri? Sudah berapa kali kita membaca berita bayi dibuang di tempat sampah?

Komnas Perlindungan Anak mencatat, ada 162 kasus pembuangan bayi sepanjang tahun 2012.[1] Bila “beruntung”, manusia-manusia kecil terbuang itu akan tetap hidup dan ditemukan oleh orang lain, misalnya pemulung atau peronda malam, namun kebanyakan dari mereka tak sempat menikmati indahnya hidup karena telah meregang nyawa sebelum sempat diselamatkan. Lalu di mana mereka kini? Beberapa di antaranya sudah berada di keluarga angkat yang mengadopsi mereka setelah mendapatkan pengesahan pengadilan negeri. Sebagian lagi masih kehausan kasih sayang di panti-panti asuhan yang biasanya berupa lembaga swadaya masyarakat.

Berkunjung ke Yayasan Sayap Ibu 

Salah satu lembaga yang konsisten menolong balita terbuang (dan anak di atas lima tahun dengan catat ganda) adalah Yayasan Sayap Ibu.[2] Ke sanalah kami, para mahasiswa-mahasiswi MM UGM, di sela-sela hari kuliah, sejenak berbagi keceriaan dan ikut merasakan hausnya anak-anak itu akan kasih sayang orang tua.

Sulit menggambarkan perasaan saya dan teman-teman. Yang jelas, ada perasaan gregetan (dalam arti negatif) pada mereka yang telah dengan sengaja membuang darah dagingnya sendiri. Dalam hati cuma bisa berdoa semoga anak-anak terbuang itu hidup bahagia walau tak tahu siapa orang tuanya.

Bagaimana membantu mereka? 

Kamu pun bisa menolong mereka dengan berkunjung, berbagi keceriaan, atau sedikit menyisihkan sebagian rezeki melalui lembaga-lembaga semacam ini di sekitar kamu.

Referensi 

  1. Harian Terbit (22 Desember 2012): Sungguh Tega Sekali, 162 Bayi Dibuang di Tempat Sampah, diakses 15 November 2013. 
  2. Yayasan Sayap Ibu: About Yayasan Sayap Ibu, diakses 15 November 2013. 

(c)2013 Suryadi van Batavia @sirihkuning

Author: Suryadi van Batavia

Apa yang kamu katakan hari ini?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.